Hewan Penyembuh Penyakit - Hewan atau disebut juga dengan binatang adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan Animalia atau metazoa, adalah salah satu dari berbagai makhluk hidup di bumi. Sebutan lainnya adalah fauna dan margasatwa (atau satwa saja). Beberapa hewan banyak dijadikan hewan peliharaan dengan berbagai alasan, tapi ternyata beberapa hewan juga dapat membantu mendeteksi, mencegah, bahkan menyembuhkan penyakit. Berikut 5 hewan penyembuh penyakit tersebut :

1. Anjing Anjing merupakan hewan yang mengandalkan indera penciuman dalam mendeteksi segala sesuatu. Dengan penciuman yang demikian tajam, anjing mampu membedakan sesuatu berbahaya atau tidak bagi dirinya.

Dalam sebuah studi di Jepang, Anjing diberikan sampel napas dan tinja untuk diendus, dan ternyata mereka mampu mengidentifikasi adanya kanker usus yang berasal dari pasien. Para ilmuwan percaya bahwa bau tumor bisa terdeteksi oleh indera penciuman anjing.

Dr Hideto Sonoda mengatakan bahwa sekarang dibutuhkan penelitian untuk mengembangkan sebuah ‘hidung anjing elektronik’ sebagai pendeteksi kanker. “Senyawa kimia dari bau tidak jelas. Hanya anjing yang tahu jawabannya.”



2. Kelinci Pada tahun 1960-an, dua ilmuwan Inggris menemukan virus yang memicu penyakit pada kelinci. Penelitian kemudian dikembangkan dan akhirnya setelah 70 tahun penelitian, mereka dapat menghasilkan vaksin kanker serviks dari kelinci. Vaksin tersebut sudah dipublikasi sejak tahun 2006.

Penyakit kanker serviks membunuh hampir 1.000 perempuan dalam setahun di Inggris. Pemerintah Inggris pun sekarang menawarkan vaksin tersebut kepada perempuan berusia 12 sampai 13 tahun.



3. Kucing Prof Adnan Qureshi, dari Minnesota University mengatakan bahwa ia sangat terkejut oleh efek kepemilikian kucing. “Penjelasan logisnya adalah bahwa mereka yang memiliki kucing ini akan menurun kadar stress dan kegelisahannya, sehingga dapat mengurangi resiko penyakit jantung.”

Ia percaya bahwa dengan mengelus kucing akan dapat menurunkan kadar hormon stress dalam darah.

Penurunan stress terbukti mampu membantu melindungi diri dari sakit janting dan menurunkan tekanan darah dan mengurangi kecepatan detak jantung. Prof Adnan menambahkan bahwa tipe orang yang memiliki kucing biasanya lumayan bebas stress dan memiliki kecenderungan sakit jantung yang rendah. Penelitian juga menunjukkan bahwa pemilik kucing juga memiliki kecenderungan untuk tidak terkena stroke.



4. Ular Peneliti yang bernama Sir John Vane, menemukan ternyata racun ular bekerja dengan menurukan tekanan darah korban dengan sangat cepat dan drastis sehingga korban mati karena hipotensi (tekanan darah rendah), dengan demikian bisa cepat disantap. Nah, beliau ini dapat Nobel Prize untuk temuan besarnnya ini dengan menerapkan prinisp bisa ular untuk penemuan obat baru.

Dari sinilah, bisa ular dibuat versi sintetiknya dengan molecular modelling sehingga ahirnya bisa berkhasiat buat nurunin tekanan darah pada manusia pada dosis tertentu dan tetap berkhasiat jika ditelan dalam bentuk tablet. Obat yang merupakan turunan dari bisa ular sintetik ini, bisa ditemukan di pasaran, yaitu seperti captopril, enalapril, perindopril dan lisinopril.



5. Ikan Sekarang ini para ahli menekankan pentingnya mengonsumsi ikan laut agar otak kita selalu optimal dan sehat sekaligus mencegah serangan demensia (pikun).

Fungsi kognitif yang dapat dipengaruhi oleh makanan kaya DHA yaitu memori. Memori ini yang sehari-hari digunakan untuk bekerja, menyetir, belanja, belajar, olahraga, dan lain-lain.

“Temuan ini membuktikan peran penting omega-3 bagi fungsi otak selama siklus hidup,” kata Prof.Stonehouse. Para ahli bahkan menyarankan agar sekurangnya kita mengonsumsi sekurangnya 2 porsi ikan seminggu termasuk minyak ikan agar otak makin tokcer.





0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Top